lcd

Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Bore up irit honda SUPRA X125

Alhamdulillah,

Head Karisma klep Sonic

segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang masih memberi limpahan rizqy kepada kami. :) Datanglah seorang mahasiswa teknik mesin perkapalan institut teknologi sepuluh november surabaya ke institu RAT motorsport untuk menyekolahkan honda supra x125 miliknya. Entah angin apa yang membawanya, namun setelah percakapan singkat ia memasrahkan pengerjaan modifikasi motornya kepada kami, jika sang juragan sudah ikhlas sepenuh hati, pun kami akan ikhlas mengerjakannya sepenuh hati pula.

Demi menemaninya berkelana di hutan surabaya yang rimbun dengan trafic light, dan ramai dengan kuda besi maupun badak besi berkeliaran, ia membutuhkan motor handal untuk bermanuver, kontan meski cukup 1/4 gas dipelintir motor sudah laju… karakter jiwa pria surabaya yang kerasss… :D Konsepnya motor sebisa mungkin sleeper , alias tampak luar standard, namun gahar…

Dibelah bang... dibelah... asiikkk

Oleh karenanya mesin kreasi sang bapa Soichiro Honda kami elus-elus dulu, di tepuk-tepuk minta ijin, sembari memanjatkan doa semoga amal-ibadah pak Honda mampu memudahkannya ke surga, kami turunkan ke tanah. Dibongkar habis-habisan. Dengan dana minim, maka tujuan utama kita untuk menaikkan performa honda supra x 125 adalah dengan langkah BORE UP, alias membesarkan isi silinder blok, bukan dengan hanya mengganti piston dengan oversize 1.00 saja, tidak cukup, kami benamkan piston milik Honda SONIC yang memang dikenal sebagai pemburu tenaga. Dimensi piston selebar 58.0 milimeter terpaksa melengserkan liner standar bawaan pabrik untuk diganti bawaan milik honda CB. Pengerjaan ini juga tidak dapat dilakukan serampangan, pemilihan bengkel bubut terbaik menjadi acuan agar ke depan tidak muncul permasalahan silinder melorot… kalao celana miyabi melorot sih semua suka, lha kalok boringan melorot… aduh dik… ahhahahahahah :D Hancur minah..

Piston BADAK hehehe...

Bisa langsung pasang? Nanti dulu, penyesuaian pada bak tengah – atau bahasa tehniknya CrankCase… perlu dilakukan pelebaran ulang agar silinder blok dengan liner yang extra tebal mampu terduduk rapi didalamnya. Titik tengah harus benar-benar presisi, salah lubang bisa bikin penyakit gawat… contohnya raja… alah… :D Masalah pin piston oke-oke aja menempel di connecting rod standard karena sama-sama memiliki lingkar luar 13 milimeter. Lainnya, kita rubah adalah atap piston, kita tiruskan 9 derajat kemudian dilanjut ke 15 derajat, hingga tampaknya keren banget seperti kerucut dome nya, tekanan padat, namun rasio kompresi tetap rendah karena deck clearances masih diatas 1 milimeter.

Spesialis urusan silinder - korter :) Dhaha Putra Teknik

Mumpung bongkar mesin, jangan lupa mengecek deviasi kruk as, di center ulang + balans ulang supaya nggak gemetar mengayunkan piston gajah. Bak tengah dan blok silinder beres. Kita naik ke atas, proses pengerjaan selanjutnya adalah mencomot katub honda CS 1, dengan harga separuh dari katub sonic namun kualitas nya tidak perlu diragukan. Selalu cocok dengan semboyan kita , mur-mer-ceng dah… Katub standard dilengserkan, bisa diwariskan ke motor grand nih yang pengen katub gede untuk harian. hehehe…

Dirakit.. pelan-pelan... saja :)

Kalau yang ini Cop untuk ugal-ugalan :D

Kapasitas mesin baru, dimensi katub diperlebar, apalagi yang perlu diseuaikan teman-teman…? Apa? Porting.. ya betul.. porting kita ambil hingga 23.5 milimeter untuk lubang hisap. Lubang buang, lupa ukurannya… heheheh… Perlu di squish tidak kubahnya? Untuk memfokuskan pemampatan kompresi, menyearahkan pusaran gas -bahan bakar maka squish dibuat selebar 58 milimeter juga dengan derajat 9. Lantas noken as nya berapa ukurannya om…? Yah dikarenakan untuk harian, maka pantat cukup digerus 1.1 milimeter saja dengan dikawal pir klep milik honda CS 1, sudah memberikan nafas yang cukup berarti :)

Noken As Supra X 125 street performance R.A.T

Aksesorisnya apalagi? Permasalahan yang sering muncul kan supra 125 sering selip jika power nya gede. Oleh karena itu , mas Abie R.A.T mengakalinya dengan membenamkan pir kopling dari suzuki smash, dengan dikawal kampas kopling dari honda tiger pun masih ditambah 1 lembar, itu juga ga bisa langsung pasang boss, harus dilakukan pembubutan pada hub kopling untuk mendapatkan jarak main kopling enak.

Porting kecil... menyesuaikan intake karburator

Karburator… pakai standard aja. Hah? Mumpuni? Mumpuni sih jika konsepnya bore up irit, untuk mempercepat derasnya aliran udara-bahan bakar masuk ke silinder kita perlu venturi kecil. Jadi gas dikit motor bisa laju. Konsep ini mengandalkan power band melonjak di bawah dan tengah. Jadi sejak 2.000 RPM power sudah terasa menarik – narik… sedaaappp… tarik mang… dasar kau keong racun, walah… :D kok jadi shinta n jojo mode : on.

CDI nya pakek rextor atau BRT bang yang enak? Tergantung dana dan selera. Karena om Tommy Huang memiliki pabrikan Ahass Bintang Motor, yang artinya beliau tentu lebih jeli meriset motor honda, maka otak pengapian kami percayakan agar dikawal BRT dual-band untuk mengail RPM di putaran tinggi. Lagipula harganya lebih murah, dan ga perlu ribet nyetel, tinggal pasang n gas!!! Output dari cdi BRT ini diteruskan oleh koil Andrion, dan ke busi ngk iridium. Sadaaapp!!! Ledakannya gak kalah sama mercon khas di bulan ramadhan… hahahha…

Knalpot kawahaRAT heheeh...

Dalam mendesain sistem pembuangan , kami tetap mempercayakan pengrajin knalpot lokal sidoarjo, Sahek Knalpot, membuat pipa berundak- sambung menyambung , patah-patah seperti batang tanaman tebu, ber buku-buku istilahnya kalau di Biologi, tapi waktu itu saya ketiduran mungkin, soalnya yang ditunggu-tunggu dari pelajaran biologi adalah anatomi, apalagi kalau disuruh praktik… wkwkwkkw :D Hitungan menyesuaikan durasi noken as, rasio porting, dan kapasitas silinder serta karakter yang dimau.

Ffffiiuuhhh… meski kurang puas karena top speed belum menggapai 150 kph dengan mudah, namun riset akan terus dilanjutkan…

Tetap Sehat – Tetap Semangat Biar Bisa Modifikasi Mesin Tiap Hari.

READ MORE - Bore up irit honda SUPRA X125

Cripton 97

saat ini, as kruknya mengaplikasi Yamaha Vega ZR, dengan nilai 57,9 mm. kini tak perlu repot untuk menggeser big end. Sipnya, dalam pemakaian bearing as kruk sama dengan Jupiter-Z. Hanya saja tonjolan daging crank case yang dekat dengan as kruk, dikikis rata dengan bor tune. Masih belum selesai sampai disini, perangkat stang pistonnya digantikan Mio, dengan alasan lebih panjang. Sehingga, pembentukan sudut stang piston pada piston tercipta lebih kecil. “Dan tingkat gesekan yang dihasilkan jadi lebih rendah.
Kelar mengurusi stroke mesin yang menjadi 57,9 mm, kini giliran piston diganti milik Tiger (63,5 mm). Kapasitas mesin pun langsung melejit hingga 183 cc. Suplai avgas dilayani Keihin 28 mm, dengan lubang venturi yang dijadikan 30 cc. Untuk mengikuti peningkatan kapasitas gas segar yang kian pekat dan menjamin akurasi gas segar lebih responsif, maka pemakaian katup diatur ulang.
Untuk katup masuk memakai diameter (34 mm) dan katup buang (27 mm). Sampai disini saja, kompresi yang dihasilkan terlampau tinggi. Untuk menyiasatinya, noken as pun diatur ulang. Angka over lap dipermainkan lebih lebar, untuk membocorkan kompresi agar gasingan bawah tetap jalan. Itu sama halnya dengan menambah daging di sektor closing flank serta opening flank cam shaft. Itu saja durasi noken terhitung busur derajat 305 derajat (in) dan 285 (ex).
Beralih ke sektor calter kopling, gigi primer dan skunder nya mengaplikasi orsi bawaan Vega. Hanya saja, pemakaian bobot fly wheel nya extreme. Sebab, bobot 1 Kg, berbanding bobot rotor magnet yang dijadikan 550 gram. “Lumayan buat mendoping respon motor pas start, agar lontarannya juga agresif, ”terang Louise.
Itu saja perbandingan gigi rasio masih diperberat lewat perbandingan gigi 1(32-13), 2(27-16) dan 4(21-22) dan disempurnakan final gear 14-36. Doping perangkat pengapiannya disokong CDI BRT Imax 24 step disulut koil Suzuki RM-125. Catatan waktu yang diukir Louise di 201 meter pun fantastis terhitung 8,7 detik. .: pid

Spesifikasi
Karbu : Keihin 28 mm
CDI : BRT I-Max
Koil : RM-125
Piston : Tiger
As kruk : Yamaha Vega ZR
Final gear : 14-36
READ MORE - Cripton 97

Perhitungan Gigi Rasio 4Tak

para korek mesin motor berikut adalah perhitungan gigi rasio balap:

YUPITER 11O STD CLOSE RATIO

1 2 – 38 = 3.166 1. 13 – 36 = 2.769 1. 13 – 36 =
-------33.8 % ------ 33.8 % --- 1.224 = 38.6 %
2. 17 – 33 = 1.942 2. 18 – 33 = 1.833 2. 18 – 33 =
--------24.7 % ------ 24.7 % ---0.562 = 28.9 %
3. 21 – 29 = 1.380 3. 21 – 29 = 1.380 3. 21 – 29 =
--------18.1 % --------17.2 % ----0.285 = 20.6 %

4. 21 – 23 = 1.095 4. 21 – 24 = 1.142 4. 23 – 26 =

YUPITER MX 135

1 2 – 34 = 2.833 1. 12 – 32 = 2.666
------32.0 % -------0.958 = 33.8 %
2. 16 – 30 = 1.875 2. 16 – 29 = 1.812
, -------22.1 % ------0.523 = 27.8 %
3. 17 – 23 = 1.352 3. 17 – 24 = 1.411
--------18.4 % --------0.307 = 22.7 %
4. 22 – 23 = 1.045 4. 20 – 23 = 1.150


SHOGUN 125 STD

1 1 – 33 = 3.000 1. 13 – 30 = 2.307 1. 13 – 31 =
------1,215 = 40.0 5 -------27.7 %
2. 14 – 25 = 1.785 2. 15 – 25 = 1.666 2. 15 – 25 =
---0.491 = 27.5 % ----------- 22.3 %
3. 17 – 22 = 1.294 3. 17 – 22 = 1.294 3. 17 – 22 =
-- -----0.242 = 18.0 % ------------14.6 %
4. 19 – 20 = 1.052 4. 19 – 21 = 1.105 4. 19 – 21 =

NEW SMASH

1 1 – 33 = 3.000 1. 13 – 33 = 1. 13 – 30 = 1. 13 – 30 =
-----31,1 % ---1.125 = 37.5 %
2. 16 – 30 = 1.875 2. 16 – 28 = 2. 15 – 25 = 2. 16 – 28 =
------21.8 % ------ 0.507 = 27.0 %
3. 19 – 26 = 1.368 3. 19 – 26 = 3. 17 – 23 = 3. 17 – 23 =
-----15.4 % -----0.316 = 23.1 %
4. 19 – 20 = 1.052 4. 19 – 22 = 4. 19 – 20 = 4. 19 – 21 =

HONDA SUPRA

1. 12 – 34 = 2.833 1. 12 – 31 = 2.583 1. 13 – 31 = 2.384
-------- 1.128 = 39.8 % ---------33.9 % ----32.4 %
2. 17 – 29 = 1.705 2. 17 – 29 = 1.705 2. 18 – 29 = 1.611
----0.467 = 27.3 % ----- 23.7 % ------23.1 %
3. 21 – 26 = 1.238 3. 20 – 26 = 1.300 3. 21 – 26 = 1.238
----0.285 = 23.0 % ------19.6 % ------- 15.5 %
4. 24 – 23 = 0.958 4. 22 – 23 = 1.045 4. 22 – 23 = 1.045




1 2 – 31 = 2.583 1. 12 – 32 = 2.667
----------33.9 % ----------------36.0 %
2. 17 – 29 = 1.705 2. 17 – 29 = 1.705
-----------24.6 % ---------------24.6 %
3. 21 – 27 = 1.285 3. 21 – 27 = 1.285
-----------18.6 % ---------------18.8 %
4. 22 – 23 = 1.045 4. 22 – 24 = 1.043

KARISMA / SUPRA X

1 4 – 35 = 2.500 1. 14 – 34 = 2.428
----------0.950 = 38.0 5 -----------30.6 %
2. 20 – 31 = 1.550 2. 19 – 32 = 1.684
----------0.400 = 25.8 % ----------- 21.9 %
3. 20 – 23 = 1.150 3. 19 – 25 = 1.315
----------0.227 = 19.7 % ------------16.3 %
4. 26 – 24 = 0.923 4. 20 – 22 = 1.100

KAZE / BLITZ

1 2 – 36 = 3.000 1. 13 – 36 = 2.769
-----1.063 = 35.4 % ----------34.1 %
2. 16 – 31 = 1.937 2. 17 – 31 = 1.823
-----0.587 = 30.3 % ----------25.9 %
3. 20 – 27 = 1.350 3. 20 – 27 = 1.350
---------0.264 =19.5 % ----------19.5 %
4. 23 – 25 = 1.086 4. 23 – 25 = 1.086

YAMAHA F 1 ZR


1 2 – 39 = 3.250 1. 14 – 30 = 2.142 1. 14 – 31 =
-----1.438 = 44 % ------32.5 %
2. 16 – 29 = 1.812 2. 18 – 26 = 1.444 2. 18 – 27 =
-------0.612 = 33.7 % ---16.8 %
3. 20 – 24 = 1.200 3. 20 – 24 = 1.200
------ 0.155 = 12.9 % ------ 12.9 %
4. 22 – 23 = 1.045 4. 22 – 23 = 1.045

READ MORE - Perhitungan Gigi Rasio 4Tak

Merekayasa Bos Klep biar Aman soleman... Mengganti klep diameter besar, berarti mengubah konstruksi bos klep. Sudut derajat atau kemiringan klep k

Merekayasa Bos Klep biar Aman soleman...



Mengganti klep diameter besar, berarti mengubah konstruksi bos klep.
Sudut derajat atau kemiringan klep kudu disesuikan. Jarak kedua klep ini dibikin menjauh. Tujuannya, aman soleman saat menutup dan membuka. Pasti tidak akan bersinggungan & ambroll. Itu intinya.:D

Di balap motor bebek, rumus demikian eces. Itu bukan pekerjaan sulit. Teknologi versi dewe dengan enteng merekayasanya pada kepala silinder. “Tiga tahun lalu, itu sulit. Saat ini, trik dan material bos klep telah mumpuni,” cerita maz fahri alias hongkong, tunner 4-tak yang bermarkas di semarang itu...
Sesuai regulasi balap bebek yang dipatenkan dua tahun lalu, payung klep boleh 31 mm. Toh, mekanik lebih ceria pakai diameter 28 mm untuk masuk dan buang 24 mm. Itu berlaku pada mesin 110 cc dan 125 cc. Diameter itu dianggap pas dengan volumetrik bebek. Maksudnya, seimbang saat mengantar pembakaran setelah diasup dan dimuntahkan silinder....gitu yah?????wkwkwkwkwkwk...

Diameter klep masuk standar paling besar 26 mm dan buang 22 mm. Ini dimiliki Kawasaki. Entah Kawak yang mana? Pokoknya Kawak. Wartawan plus mekanik seperti saya juga manusia, ada lupanya. Jadi maaf ya. Silakan cari sendiri. Lalu, laporin ke saya lagi,xixixixixixie....

Selebihnya, di bawah angka itu atau lebih kecil. Jika klep isap 28 mm dan buang 24 mm, berarti membengkak 4 mm. Itu untuk Kawak lho. Bandingkan dengan yang lain, coy. Ini coy-nya Budi Anduk, coy. Tau kan orangnya? Anggap saja tahu semua deh....ahahahahahahahaha....

lanjuttttt njut njut....

Celah (jarak) perlintasan klep masuk dan buang rata-rata 2 mm. Itu yang standar. Jika mengganti klep lebih besar, mau harus wajib, posisi bos diubah. Bos asli dicabut paksa dari dudukannya. Ssst jangan asal paksa. Sssst lagi, ini bukan cerita cabut mencabut. Tapi, gambaran perkembangan pencabut bos klep yang handal....

Singkatnya, bos standar diganti dan posisinya dibikin lebih miring. Lewat uji coba demi perkembangan, bos klep saat ini kuat. “Biasanya digeser 2 derajat sampai 3 derajat sesuai diameter klep.
Angka 2 derajat itu mutlak untuk klep 28 mm,” kata om Gandhoel , mekanik dari Jogja. Beliau juga generasi perdanaa mengorek 4-tak sampai terbirit-birit.....:D

Itu namanya riset. Bahasa kerennya research and development. Diteliti lantas dikembangkan dari waktu ke waktu. Akhirnya, ketemu! “Makanya lebih kuat dari aslinya. Kendati posisi dan bentuknya jauh berubah dari standar motor....


LAS VS. DRAT...




Sampai sekarang tetap ada yang diperkuat las. Menurut para ahli korek, pengelasan kurang bagus. Sebab, akan mengubah struktur bahan aluminium kepala silinder. Kendati telah memakai las argon. Sistem las dingin. Apalagi dengan las panas.

Cara pintar yang bukan orang pintar minum angin, seperti iklan,hwehehehehhehe....
menggunakan drat alias ulir. Drat berlaku pada silinder dan bos. Katanya sih lebih kuat. “Kan keduanya saling mengikat. Materi silinder dan bos juga aman,” kata pak Hasyim, mekanik Suzuki AHRS.

Sistem drat juga presisi. Akurasinya lebih bagus dari las. “Jika memainkan las, kadang derajat bos meleset. Padahal, telah diukur presisi sebelumnya,” sambung pak Broto yang sudah makan asam garam dengan bos-bosan ini....

KUNINGAN ALBRONCH...




dulu, bos masih mengandalkan standar. Bos asli ini dianggap banyak kelemahan. Selain lubangnya kecil, kekuatannya tanggung. Bos cepat kalah. Setiap saat diganti....

Telah ditemukan bahan yang lebih alot. Materinya dari kuningan. Mekanik sering menyebutnya albronch. Yang menjualnya banyak. Tinggal tanya pada mekanik dan tim kuat balap motor, pasti dijawab ada. Sediakan duit. Bentuknya sudah jadi bos. Tinggal pake."kayak krupuk ajahh yah,hehe :D

Kuningan bukan barang kuat. Tapi, gesekannya lebih minim. Batang klep lancar. “Kuningan tidak banyak terpengaruh panas. Tidak memuai atau mengecil oleh panas ruang bakar,”
Malah pak Broto mulai meneliti tembaga. Katanya, friksi tembaga lebih singkat. Berarti lebih licin. “Bosnya pasti lebih awet dari kuningan....
READ MORE - Merekayasa Bos Klep biar Aman soleman... Mengganti klep diameter besar, berarti mengubah konstruksi bos klep. Sudut derajat atau kemiringan klep k

Upgrade Performa Suzuki Smash, Makin Gesit Dengan Rp 880 Ribu

Upgrade Performa Suzuki Smash, Makin Gesit Dengan Rp 880 Ribu

OTOMOTIFNET - Beberapa tahun ke belakang, Suzuki Smash merupakan salah satu motor yang disegani di road-race Indonesia. Bahkan pada 2008 mengantarkan Owie Nurhuda, pembalap tim Suzuki Chia Felix, menjadi juara umum di Asian GP kelas underbone 115 cc.

Catatan itu membuktikan basis Smash bisa dibuat kencang. Nah, bagaimana jika untuk harian? Tentu bisa juga, namun tentu saja speknya tak perlu seheboh besutan road-race. Yang penting akselerasi lebih cepat dari standar, dengan menaikkan torsi sejak putaran bawah.

“Cukup bore-up sedikit, dan maksimalkan komponen standarnya sudah cukup kok,” buka Nasrudin Kamil, pemilik bengkel Ondols Selatan Motor (OSM). Salah satu mekanik yang spesialis Smash, karena juga anggota Club Smash Jakarta (CSJ).


Piston Thunder 125, bibirnya dibubut 1,5 mm dengan lebar 6 mm dan sudutnya 10 derajat

Pengapian dibuat lebih maju dengan menggeser pick-up di magnet

Karburator direamer jadi 22mm

Kepala silinder hanya diporting 1mm

Meminjam salah satu contoh garapan, milik Supriyadi yang setiap hari mesti menempuh kemacetan dari Depok ke Jakarta. “Akselerasinya lebih enak, cocok saat ketemu macet yang mesti bermanuver di antara mobil, tetap irit pula,” ujar pehobi turing ini.

Dari hasil pengukuran pakai dynometer merek Dyno Jet tipe 250i milik Sportisi Motorsport, yang menonjol torsinya, tercatat 9,28 Nm pada 5.800 rpm. Jauh beda dibanding standarnya yang didapat pada 8.000 rpm.

Pantas, betot gas sedikit saja langsung melejit. Benar-benar Si gesit irit!. Apa saja yang dilakukan mekanik yang biasa disapa Chumil ini?

Blok dan Kepala Silinder
Blok dibore-up pakai piston Suzuki Thunder 125 oversize 0. Diameternya 57 mm, sehingga kini jadi 124,46 cc. Caranya blok standar cukup dikorter menyesuaikan piston, “Ketebalannya masih mumpuni kok, buktinya dipakai turing ke manapun tak ada masalah,” papar mekanik 25 tahun ini.

Piston yang tertanam mesti mengalami ubahan. Bibir piston dibubut 1,5 mm dengan lebar 6 mm dan sudutnya 10º, tujuannya agar tak membentur head dan mengarahkan bahan bakar ke tengah. Lalu coakan klep diperdalam 1 mm agar aman dari klep.

Kepala silinder hanya diporting pada saluran masuk dan buang. Pembesaran mencapai 1 mm. Intake manifold juga diperbesar, diameternya jadi 21 mm.

Noken As
Bagian pantat dipapas 1 mm. Sayang saat ditanya durasinya, mekanik berbodi irit ini mengaku belum mengukurnya. Padahal dari durasi kem, karakter tenaga bisa dibaca.

Karburator

Dirombak agar kebutuhan campuran bahan bakar dan udara yang disuplai bisa lebih banyak. Caranya dengan mereamer venturi jadi 22 mm. Sedang kombinasi pilot jet dan main jet ketemu 17,5 dan 97,5.

Pengapian

Salah satu kuncian tercipta torsi besar di putaran bawah, dan putaran mesin jadi lebih tinggi ada di pengapian. Caranya? Pertama memajukan waktu pengapian 3º, dari 12º jadi 15º sebelum TMA, dengan menggeser pick up yang ada di magnet.

Lalu biar putaran mesin lebih tinggi limiter CDI dibuka. “Cukup mem by-pass dua terminal yang ada di dalam CDI,” terang Chumil sambil menunjukkan salah satu kuncian tersebut.

Knalpot
Standarnya dibobok, agar aliran gas buang lebih lancar. Tak lupa agar suara lebih empuk mesti dikasih glasswool. “Standar tanpa dibobok sebenarnya bisa, namun kurang maksimal, tenaganya jadi sedikit tertahan,” tutup pria yang baru dikaruniai anak pertama ini.

Part dan jasa


Piston kit, korter + coak
240.000

Reamer karburator
75.000

Ubah pick up magnet
60.000

Top set
45.000

Pilot jet & Main jet
45.000

Busi Autolite
15.000

Bobok knalpot
150.000

Jasa
250.000

Total
880.000

Data performa



standar
Upgrade
Kenaikan
Tenaga
8,3 dk / 8.000 rpm
8,91 dk / 7.700 rpm
0,61 dk
Torsi
8,23 nm / 8.000 rpm
9,28 nm / 5.800 rpm
1.05 nm
OSM
08888150672 / 08121-9492284

READ MORE - Upgrade Performa Suzuki Smash, Makin Gesit Dengan Rp 880 Ribu

Upgrade Performa Budget Anak Sekolahan

Upgrade Performa Budget Anak Sekolahan

OTOMOTIFNET - Punya motor bertenaga lewat cara up-grade performa, emang dambaan tiap orang. Termasuk motormania usia muda; 17 tahun ke atas.

Tapi masalah, mereka terbetur budget. Maklum, masih sekolah dan duit pun masih nadah sama orang tua. Iya, kan? "Itu pun ngasih-nya gak banyak. Paling banter sekitar Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta," bilang Gunawan, siswa kelas 3 salah satu SMU beken di Depok, Jabar.

Pupuskah harapan? Tentu tidak! Dengan biaya segitu, bisa saja memperbaiki tarikan motor kamu. Tapi, apa saja sih yang bisa didapat? Yuk, kita tanya bengkel-bengkel yang kerap bikin korek harian. Motornya kita batasi bebek dan dan skutik saja.

Ada dua cara bisa diterapkan untuk mendongkrak tenaga motor kesayangan. Pertama, korek mesin. Sedang pilihan berikutnya, pakai part pendongkrak tenaga plug and play (PnP). Tapi pada bahasan kali ini, kita ulas yang korekan lebih dulu.

"Kalau ingin hasilnya signifikan, perbanyak pasokan gas di ruang bakar," kata Rusli, mekanik Ahau Motor di Jl. Akses UI, Kelapa Dua, Depok, Jabar. Caranya , yakni memperbesar saluran masuk plus buang. Dibarengi nyetting ulang karburator.


Perlancar gas buang boleh bobok knalpot atau pakai produk aftermarket

CDI Unlimiter buat ngejar putaran tinggi
Menurut Iqbal, mekanik Junior Motorsport (JMS) di Cibinong, (Jabar), langkah itu bisa mendongkrak horse power dapur pacu sekitar 2 dk. Biayanya juga tergolong murah. "Untuk porting polish di sini (JMS) cuma kena Rp 250 ribu. Jika berikut rejetting karburator plus setting-nya (konsumen terima jadi), totalnya sekitar Rp 300 ribu," tukasnya.

Hal sama ditawarkan Bintang Racing Team (BRT) yang juga di Cibinong. Tapi untuk jetting-nya, konsumen kudu menyiapkan sendiri. Nah, kalau isi dompet masih sisa banyak, taro lah masih ada Rp 700 ribu, bisa buat nebus saluran gas buang free flow. Atau minimal bobok knalpot standar guna memperlancar empasan gas hasil pembakaran. Dijamin power mesin bisa lebih maksimal lagi.

Banderol knalpot free flow buat motor jenis bebek kayak Yamaha Jupiter, Vega R/ZR, Honda Karisma, Supra X125, Blade, Revo dan sebagainya berkisar Rp 150-500 ribu. Sedang skutik (Mio, Vario, BeAT, Spin, Skywave dan Skydrive) mulai 200-600 ribu.
Kalau mau lebih hemat, cukup bobok knalpot bawaan motor.

"Ongkos pengerjaannya untuk jenis bebek di kami Rp 70 ribu. Sedang skutik, Yamaha Jupiter MX atau Suzuki Satria FU dikenai Rp 100 ribu," beber Edi Karyadi, bos 3D1 Motorsport di Jl. Raya Sawangan, Depok, Jabar.

Artinya, bila pakai pilihan porting-polish plus rejetting karbu Rp 300-350 ribu dan bobok knalpot Rp 70-100 ribu, masih ada sisa dana sekitar Rp 550-600 ribuan kan? Uang segitu masih bisa buat ganti CDI high performance yang kurva pengapiannya lebih advance serta unlimeter. Biar putaran mesin masih bisa digas lebih tinggi lagi.

Pilihannya ada produk Varro dengan range harga mulai Rp 70-250 ribu, BRT Hyperband/Neo Hyperband (Rp 400 - 610 ribu), Rextor Adjustable (Rp 550 ribu) dan sebagainya.

Daftar Biaya Kohar:
Porting-polish : Rp 250 - 350 ribu
Spuyer : Main jet/pilot jet masing-masing Rp 15 - 20 ribu
Bobok knalpot : Rp 70 - 100 ribu
Knalpot aftermarket bebek : Rp 150 - 500 ribu
Knalpot aftermarket skutik : Rp 200 - 600 ribu
CDI racing unlimiter : Rp 70 - 610 ribu
READ MORE - Upgrade Performa Budget Anak Sekolahan

Paket Bore-up dan Korek Harian Buat Honda Supra X125

Paket Bore-up dan Korek Harian Buat Honda Supra X125

OTOMOTIFNET - Honda Supra X 125 (HSX125) atau Karisma 125 (K125) identik sebagai besutan bokap-bokap (bapak-bapak)? Huss.., jangan salah, Sob! Faktanya, kawula muda juga banyak yang pake, kok.

Buktinya, lewat email mr.Testo10@gmail, facebook; Tester Otomotif, banyak pemilik motor itu yang minta Mr. Testo untuk kasih panduan untuk mengupgrade performanya. Bahkan besutan tipe ini juga diandalkan di arena balap, road race, lo.

Cuma ya itu, emang khusus penunggang kuda besi yang berjiwa muda, mengoprek mesinnya bisa jadi sebuah keharusan. “Itu dilakukan bisa karena untuk memenuhi aktivitas sehari-hari, bisa juga emang karena pemiliknya speedgoers,” ungkap Nazar, bos Nazar Motor (NM) di Jl. Kebagusan Raya II No.22, Jaksel.

Nah buat bikin ngacir kedua tipe motor itu, ada 2 racikan yang biasa dilakukan bengkel: paket korek harian (kohar) dan paket bore-up. “Kedua motor ini mesinnya sama, sehingga part pendongkrak performanya juga sama,” tegas Nazar.

Kohar
Banyak diminati motormania yang berkantong pas-pasan. Pasalnya komponen yang mesti ditebus enggak terlalu banyak, serta ubahan pada mesin tidak terlalu ekstrem. Begitu pula budget-nya, lebih murah dibanding bore-up. Biayanya Rp 250–600 ribu, tergantung banyaknya ubahan/korekan. Pengerjaannya juga tidak butuh waktu lama, sekitar 1-2 hari.

“Ubahan utama, porting-polish lubang intake dan exhaust. Lalu ganti spuyer ukuran lebih besar dan ganti knalpot model freeflow atau cukup bobok knalpot standarnya saja. Korekan ini dijamin sudah terasa lebih ngacir dibanding standar pabrik,” yakin Fiki Farhan, kepala mekanik Adrian Motor (AM) di Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi.


Piston dan ring piston

Koil

Knalpot

Karburator PE28

Bore-Up
Dipilih bagi yang punya dana berlebih. “Meski harus keluarin dana hingga di atas Rp 1,5 juta buat tebus part-nya, namun ada kepuasan tersendiri bila sudah aplikasi hal ini,” ungkap Mujad, penggawang Racing Mujad Continue (RMC) di Jl. Pala Kali Raya, Kukusan, Depok-Jabar.

Selain part yang ditebus banyak, pengerjaan paket ini juga lebih ekstrem dibanding kohar. “Minimal ganti piston berdiameter lebih besar dari standarnya. Lalu aplikasi noken as racing, knalpot freeflow dan CDI aftermarket,” tutur Harrinovrian, empunya Hari Motor (HM) Jl. H. Naman No.2B, Pondok Kelapa, Jaktim.

Tak ayal, dana yang mesti dipersiapkan juga lebih besar. Begitu pula pengerjaannya. Para tunner rata-rata mematok 3 hari – 1 minggu, sudah termasuk setting. “Pokoknya pelanggan terima beres,” imbuh Trisno, empunya Bengkel Ario Motor (BAM) di bilangan Srengseng, Jakbar.

READ MORE - Paket Bore-up dan Korek Harian Buat Honda Supra X125

Setting Performa Stage I, Nyaman Buat Harian!

Setting Performa Stage I, Nyaman Buat Harian!


Piston jenong, mutlak meski untuk harian

OTOMOTIFNET - Meningkatkan performa mesin, boleh dibilang menjadi cita-cita sebagian besar pengguna motor. Termasuk pemilik Honda Supra X 125 atau Karisma 125 yang masih digunakan untuk sehari-hari sekali pun.

Tentunya, tak sama dengan persiapan tunggangan untuk adu kencang di sirkuit, peningkat performa ini mesti tetap mengutamakan kenyamanan di jalan dan kocek pun tak terkuras terlalu dalam tentunya.

Jika dikategorikan, tentunya modifikasi ini tergolong dalam stage 1 atau tingkatan awal saja. Memang yang dilakukan sudah lebih dari sekadar mengganti knalpot dan mengatur jetting karburator, tetapi syaratnya masih tetap bisa digunakan untuk sehari-hari dan tidak merepotkan penggunanya.

Jadi, tak serumit menggunakan tunggangan balap, yang mungkin untuk stasioner pun agak susah dan menghidupkannya perlu ‘trik’ tersendiri dari sang mekanik. Nah, kali ini masih seperti standar, tetapi performanya sudah lebih baik dari bawaan pabrik.

Seperti apa saja oprekan yang masih bisa digunakan untuk harian ini? Tergolong modifikasi ringan, tidak menjamah jeroan kepala silinder terlalu banyak, cukup dilakukan porting-polish saja pada saluran masuk dan buang, agar suplai bahan bakar dan udara masuk dan penyaluran gas buang bisa lebih lancar. Rata-rata dipatok harga Rp 250 ribuan untuk jasa ini.
Lantas, dilanjutkan dengan menggunakan piston jenong,


Busi iridium bisa jadi pilihan pemantik api

Beberapa spuyer jadi pilihan
“Enggak perlu diameter lebih besar, pakai yang jenong saja agar kompresinya naik,” tutur Dodo dari Dodo Motor di kawasan Ciledug Raya, Ciledug, Tangerang, Banten. Biasanya, pilihan piston untuk Supra X 125 dan Karisma 125 adalah Izumi yang dilego sekitar Rp 150 ribu. Dengan kompresi lebih tinggi pembakaran pun lebih baik.

Lantas sektor pengapian juga bisa saja dibenahi, namun jika tidak mengganti koil pun tidak apa-apa. Bisa saja mengganti CDI yang mampu memberikan kurva pengapian dengan mapping lebih lengkap di berbagai putaran mesin. “Bisa menggunakan CDI BRT Neo dualband,” ungkap Tomy Huang dari BRT di Cibinong, Bogor. Menurut Tomy, CDI ini dilego Rp 450 ribu.

Dengan begini tentunya performa mesin sudah meningkat, apalagi memang umumnya knalpot pun sudah diganti terlebih dahulu oleh pemiliknya, sebagai langkah paling awal.

Nah, ada lagi sebenarnya yang bisa dilakukan agar tarikan lebih baik saat berakselerasi. Dengan mengganti per kopling dengan tipe racing yang membuat cengkeraman kampas kopling lebih baik. “Bisa juga dengan mengganjal selembar kampas kopling bekas,” tutur Sutrisno. Otomatis biayanya pun lebih murah, namun pasti tarikan sudah berbeda dibandingkan hanya mengandalkan per kopling standar.

Karena masih tergolong tingkat pertama, modifikasi karburator sebenarnya tak mesti dilakukan, cukup menaikkan saja spuyernya. “Bisa dinaikkan satu step dari standar, misal awalnya 350 jadi 375 untuk pilot jetnya,” kata pak Tris, sapaan Sutrisno.

Tetapi, kalau memiliki budget lebih, bisa juga mengganti karburator dengan diameter venturi lebih besar, seperti menggunakan Keihin PE 28 atau Mikuni 26. Tentunya perlu rogoh kocek lebih dalam lagi, sekitar Rp 500 ribuan.
Dengan begini, penggunaan harian pun bisa lebih nyaman dengan performa yang meningkat.
READ MORE - Setting Performa Stage I, Nyaman Buat Harian!

Upgrade Performa Honda Beat, Tenaganya Bisa Ngisi Terus Cuii..!

Upgrade Performa Honda Beat, Tenaganya Bisa Ngisi Terus Cuii..!

OTOMOTIFNET - BeAT terkenal sebagai skutik yang punya akselerasi mantap di rpm bawah hingga menengah. Cocok untuk penggunaan sehari-hari yang stop & go, atau demi menaklukkan lalu-lintas yang macet. Namun kedodoran saat jalan keluar kota, di mana banyak jalanan lurus panjang yang butuh rpm tinggi.

Tapi jangan kawatir, gampang kok agar rpm atas juga ngisi. Upgrade saja performa mesinnya, hal tersebut sudah dibuktikan Yuda Billindo, mekanik bengkel Gandhi Racing yang beralamat di Jl. Pajajaran No.62, Pamulang, Tangerang.

Berdasarkan tes jalan memang atasnya lebih berisi. “Lawan skutik balap yang 150 cc pun berjaban, terbukti waktu dites di Sentul,” terang Gandhi Santana, bos Gandhi Racing (BR).





Piston Jupiter Z oversize 100 masuk pada boring standar

Kepala silinder hanya di-polish, payung klep dibubut agar ringan dan lebih rata dengan seating klep

Sekat silencer dibobok, gantinya pipa 28 mm berikut saringan dan glasswool di ujung

Pembuktian lain ketika diukur tenaga dan torsinya di atas dynamometer Sport Devices, milik Dunia Motor di kawasan Ciputat, Tangerang. Tercatat tenaga mencapai 10,8 dk/6.241 rpm, dan torsi 19,39 Nm/3.317 rpm.

Angka itu lebih tinggi 1,9 dk dan 4,85 Nm. Sebab BeAT standar (yang kami pakai tes di waktu bersamaan) dengan dynamometer merek sama tercatat hanya 8,9 dk/4.878 rpm, dan torsi 14,54 Nm/4.007 rpm.

Ingin tahu ubahan yang hanya membutuhkan waktu satu hari ini? Mari disimak terus! Oh iya tulisan ini juga untuk referensi rekan Mr. Testo pemilik skutik serupa yang bertanya lewat email (mr.testo10@gmail.com) atau facebook (Tester Otomotif) tentang upgrade performa BeAT.

Silinder Blok & Piston
Isi silinder dibesarkan namun tak ekstrem, karena awet dan hemat jadi poin penting. “Cukup pakai piston Jupiter Z oversize 100,” terang Yuda. Diameternya berarti 52 mm, jika dihitung kini volumenya jadi 116,7 cc.

Pemasangan tetap menggunakan boring bawaan motor. “Cukup dikorter, masih aman, kok,” terang pemukim kawasan Pamulang ini. Sedang bibir piston dibubut 0,5 mm agar tak membentur kepala silinder, serta membentuk dome. Tak lupa coakan diperdalam agar tak membentur klep.

Kepala Silinder
Cylinder head tak banyak mengalami ubahan, “Hanya di-polish saja untuk menghilangkan kulit jeruk yang menghambat aliran bahan bakar dan udara,” lanjut mekanik berbadan kekar ini. Efeknya tentu saja gas speed makin cepat.

Paduannya payung klep bawaan motor sedikit disentuh. “Bibirnya dibubut agar tipis dan rata dengan seating klep,” terangnya. Efeknya aliran makin lancar, dan saat pembakaran lebih tuntas karena tak ada yang terhalang.

Kem
Sebagai pengatur buka-tutup klep, kem atau noken as wajib dioprek biar pasokan bahan bakar dan pembuangan makin banyak. “Pantat kem dibubut 0,5 mm,” papar Yuda lagi. Sayang berapa durasinya, dengan jujur Yuda mengaku tak mengukur.

Karburator
Mengimbangi makin besarnya volume silinder, yang berdampak makin besar sedotan, spuyer dinaikkan. Namun ternyata yang minta naik pilot jet. “Naik satu step jadi 38.”

Knalpot
Memaksimalkan penghimpunan tenaga, saluran pembuangan diperlancar. Caranya dengan membobok silencer, semua sekat dibuang lalu diganti pipa bulat pada setengah silencer, sisanya model berlubang dilengkapi glasswool.

Leher knalpot tetap standarnya. “Karena klep standar, kalau dibesarkan bawahnya malah drop.”

CVT
Penerus daya juga sedikit dimodif, tentu agar penyaluran tenaga lebih merata dari bawah sampai atas. Pertama roller diperingan jadi 8 gr, lalu per CVT ganti dengan spek 1.500 rpm.

Part dan jasa


Piston kit + korter
200.000

Bubut klep
20.000

bubut noken as
100.000

Bobok knalpot
150.000

Roller
70.000

Per CVT
70,000

Jasa
150.000

Total
760.000

Data performa



standar
Upgrade
Kenaikan
Tenaga
8,9 dk / 4.878 rpm
10,8 dk / 6.241 rpm
1,9 dk
Torsi
14,54 nm / 4.007 rpm
19,39 nm / 3.317 rpm
4,85 nm
Gandhi Racing
021-70001034 / 0813-10001034


READ MORE - Upgrade Performa Honda Beat, Tenaganya Bisa Ngisi Terus Cuii..!

Panduan Melakukan Pengecatan Bodi Motor Sendiri

Panduan Melakukan Pengecatan Bodi Motor Sendiri

OTOMOTIFNET - Beberapa waktu lalu, redaktur sport OTOMOTIF pamer soal keberhasilan membuat kinclong kembali skutik Kanzen Scudeto keluaran 2002 tunggangannya. “Cukup mengandalkan cat semprot dan dikerjakan sendiri, tampilan Scudeto terlihat muda lagi,” kata Bimo Aribowo.

Semudah itukah? “Asal tahu tata cara pengecatan, meski hanya pakai cat semprot hasilnya juga bisa maksimal,” terang Sen-Sen, airbrusher dari rumah modifikasi Artisis di Jl. Mangga Besar, Jakpus.

Ada 3 hal penting yang mesti diperhatikan dalam proses pengecatan. Pertama, soal persiapan, kemudian eksekusi dan paling buncit soal finishing. Agar lebih jelas mengenai 3 hal tersebut, Sen-Sen enggak segan-segan bagi ilmu yang dia punya.


Cat semprot, pilihannya ada berbagai merek dari yang murah sampai mahal

Persiapan

Eksekusi

Persiapan
Sebelum memulai pengecatan, Anda harus mempersiapkan alat kerja yang nantinya dipakai dalam proses tersebut. Paling utama adalah cat semprot (warna dan pernis), sabun dan ampelas. “Untuk mengecat satu bodi motor, maksimal dibutuhkan 6 kaleng cat semprot. Namun ada merek tertentu yang kualitas catnya lebih baik, hanya butuh maksimal 4 kaleng atau bahkan bisa kurang,” terang Sen-Sen.

Nah kalau alat kerja sudah disiapkan, agar mempermudah proses kerja maka bagian-bagian bodi motor yang hendak di cat ulang mesti dilepas. Baru kemudian dilanjutkan dengan proses membersihkan permukaan bodi motor dari minyak maupun oli.

“Caranya cukup dengan mencuci dengan air sabun. Paling bagus pakai shampo atau sabun cair yang biasa dipakai cuci piring,” jelas pria bertubuh tegap ini. Kelar dicuci pakai sabun, lalu keringkan dengan bantuan sinar matahari kira-kira 5-10 menit.

Eksekusi
Proses lanjutan ini dimulai dengan mengampelas bagian yang hendak dicat. Pengerjaan ini fungsinya untuk menghilangkan permukaan pernis. Agar merata, pengampelasaannya juga memanfaatkan media air.

“Bila enggak dibuang, akan berakibat setelah kering cat gampang terkelupas. Selanjutnya keringkan dan semprot dengan PP Primere. Cat ini juga ada yang dalam kemasan kaleng semprot,” kata Sen-Sen.

Prosedur penggunaan PP Primere, terbagi menjadi 2. Pertama adalah sebagai pondasi, dengan jarak penyemprotan 15 cm dan pastikan hasil semprotannya sedikit kasar seperti kulit jeruk. Setelah kering, timpa lagi dengan PP Primere.

“Penyemprotan atau prosedur ke-2 itu jadi pengikat cat berwarna. Jadi jangan menunggu terlalu kering, agar cat berwarna meresap pada PP Primere,” saran Sen-Sen.

Setelah melalui proses pengeringan dengan sinar matahari kurang lebih 15-20 menit, permukaan yang sudah dicat diampelas lagi. Hal ini untuk mengusir debu yang menempel. Ampelasnya jangan yang kasar, malah bikin cat terkelupas. Cukup pakai kertas gosok dengan ukuran 1.000-1.200. Kelar digosok rata, timpa lagi dengan cat.


Finishing

Pakai masker
Finishing
Di proses kerja paling akhir ini, cat semprot tipe pernis yang jadi tokoh utamanya. Namun sebelum melakukan finishing, permukaan yang tadi sudah dicat kembali diampelas. Di sini ada perbedaan treatment pengampelasan. “Jangan ditekan, cukup digosok secara mengambang saja,” jelas Sen-Sen.

Bila sudah diampelas merata, baru semprot dengan cat pernis. Prosedurnya sama dengan saat menyemprotkan PP Primer. Agar warna enggak terlihat kusam, usahakan pengeringan dilakukan dengan bantuan sinar matahari.

Pakai Masker
Meski terlihat mudah dilakukan, tetap saja proses kerja pengecatan tersebut butuh keselamatan kerja. Maksudnya, agar enggak terjadi gangguan pada pernafasan, sebaiknya saat pengecetan menggunakan masker.

“Kalau enggak kuat, pengaruh langsungnya si pelaku bisa merasakan sesak nafas. Bahkan kalau sering melakukan pengecatan, air ludah bisa seperti warna cat,” kata Bashir, tukang cat bengkel modifikasi Kahanan di Jagakarsa, Jaksel.
Soal masker yang paling baik adalah masker khusus tukang cat profesional. Namun kebanyakan tukang cat, pakainya masker perawat atau masker yang dipakai pengendara motor.

Walau memang enggak banyak bidang yang dicat dan tidak melakukan pengecatan secara terus menerus, tetap saja jaga kesehatan dengan menggunakan masker saat proses pengecatan berlangsung.
READ MORE - Panduan Melakukan Pengecatan Bodi Motor Sendiri

slide

video playlist




globe

flag

free counters
Tag Cloud by AdIXA

web

Top 100 Gadget Blogs

car

upin